Kantor Kesehatan Pelabuhan? Ada ya?

Sabtu, 28 April 2018

Hah? KKP?
Kementrian Kelautan dan Perikanan?
Kantor Kesehatan Pelabuhan itu apa?
Dokter ngapain kerjaannya di situ?

Yap, KKP mungkin masih sangat asing bagi beberapa orang. Apalagi orang kesehatan. Aku juga awalnya baru tau waktu kerja disini. hahaha. Dan sebagai pegawai KKP yang baik perkenankan saya memberi gambaran tentang apa itu KKP.

Jadi KKP disini bukan Kementrian Kelautan dan Perikanan tapi Kantor Kesehatan Pelabuhan. Salah satu bagian dari Kementrian Kesehatan. Sebagian besar orang masih awan dengan kantor kesehatan pelabuhan karena memang tugas dan fungsi kita tidak secara langsung bersentuhan dengan masyarakat seperti Puskesmas atau Rumah Sakit. Jadi ya,, begitulah.

Dimana kita bisa menemukan KKP?
Jadi biasa kita ketemu KKP di tempat - tempat perlintasan orang misal di bandara, pelabuhan, dan perbatasan. Kadang di sebut juga Karantina Kesehatan. Misal kalian mau naik pesawat dalam kondisi hamil maka kalian akan diarahkan ke KKP untuk mendapatkan surat ijin angkut ibu hamil.

Apa Tugas KKP ?
Secara gambaran Tugas KKP adalah cegah tangkal penyakit. Maksudnya adalah kita menjaga di pintu - pintu masuk negara agar jangan sampai masuk penyakit dari luar negeri. Misal di suatu negara ada wabah flu burung. Nah nanti kita di KKP memeriksa tiap - tiap orang dari negara tersebut yang mau masuk ke Indonesia agar jangan sampai ikut membawa wabah tersebut. Yang sering kita lakukan biasanya pemeriksaan dengan thermo scanner. Bila ada yang dicurigai terjangkit wabah tersebut maka akan kita isolasi dulu.

Kita juga melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap jenazah yang masuk, obat, makanan, dan bahan aditif. Tujuannya sama adalah agar jangan sampai menjadi sarana masuknya penyakit atau hal - hal yang bersifat illegal. Namun untuk hal ini kita melakukannya bersama dengan instansi terkait. Sehingga kewenangannya tidak sepenuhnya berada di KKP.

Selain itu kita juga melakukan pengendalian faktor resiko lingkungan. Misal melakukan survey vektor penyakit dan resiko lingkungan.

Siapa saja petugas KKP ?

Petugas KKP terdiri dari beberapa bidang ke ilmuan kesehatan. Ada dokter, perawat, analis laboratorium, Kesehatan lingkungan, Epidemiolog, Entomolog, Sanitarian, dan lain - lain.

Mungkin segitu dulu. Nanti kita sambung lagi.

Just My Normal Day eps.05 Update kondisi sekarang

Hello Gaess,,,
Aku nggak yakin kalo masih ada yang baca blog ini tapi somehow aku pengen nge blog lagi.
Hahaha.

Sebenernya banyak hal - hal menarik yang bisa dishare, tapi mungkin karena sudah vakum beberapa tahun aku update kondisiku sekarang ya.

Karir :

- Jadi akhirnya aku udah sumpah dokter. (Hurray,,,,,,). Udah internship juga. Setelah melewati masa - masa penuh ketidak jelasan dan kegalauan akhirnya karirku sudah tidak tersendat lagi.

- Setelah Internship aku memutuskan buat kerja di Jakarta. di Klinik Budhi Pratama tepatnya. Yang punya senior LKMI jadi banyak anak UNS nya di situ ( temen - temen sendiri ). Suasana kerja sih enak, fee is good, tapi capeknya Masya Allah,,,,,,, (haffff.....). Di situ sempet kerja 6 bulan aja sih. Soalnya habis itu keterima PNS di entikong.

- Aku sempet ikut tes CPNS 2 kali. kali pertama mendaftar di kemenkumham tapi nggak ketrima, yang kedua di Kemenkes. dan Alhamdulillah ketrima dan penempatan di KKP kelas II Pontianak. Tepatnya di wilayah kerja perbatasan entikong. Nanti kapan - kapan aku jelaskan apa itu KKP dan apa aja kerjaannya.

Asmara :

- So Basically aku mau nikah, Insya Allah tahun ini (Alhamdulillah,,,,,,). She is so beautiful and super kind. Actually i'm so lucky to having her. Hope all is well.

Kesehatan :

- Sempat beberapa kali sakit tapi alhamdulillah masih diberi kesembuhan.

- Aku tambah gendats. Faktor usia juga sih. Udah mau kepala 3 juga. sedih.



Okay,,, sementara itu dulu kali yak. Tar aku lanjutin ke topik - topik yang lebih detail

Kuaci

Senin, 30 Maret 2015

Hello blog lama yang jarang keurus, Beserta kenangan - kenangan lama yang belum sempat dihapus.

Daripada kosong mending kita bahas kuaci saja. Hahaha

   Kenapa kuaci? jadi akhir - akhir ini gue emang lagi getol banget makan kuaci. ya sekitaran 4 - 5 bulanan yang lalu lah. Bahkan sempet mau jualan kuaci, tapi endingnya malah terbengkalai gara - gara urusan perkoasan yang gak selesai - selesai. Biasanya aku beli kuaci di Indoma** sama Alfma**. Merknya kalo gak thjia - thjia ya Re-Bo. Tau kan? yang gedhe itu. Dijual dalam kemasan 100 mg ato 150 mg. Kuaci sebanyak itu bisa tak habisin dalam waktu 3 hari. Di sela waktu luang, sambil berusaha menghapus bayangan mantan yang tak kunjung hilang. ya elah,,,,,

    Kuaci itu terkenal sebagai makanan anak - anak SD tahun 90 an. Gak tau sekarang masih populer apa nggak. Belinya yang kemasan kecil - kecil. Yang harganya cuman Rp. 250. Itu belinya sebungkus doang sampe pulang juga gak bakalan abis. Bayangin aja anak SD makan kuaci, buka kuacinya lamaa,,,, banget udah gitu saliva dimana - dimana. Jijik emang, tapi ya itu seninya.

   Sekarang meski udah kuliah, kuaci tetep saja menjadi pilihan. Harga yang murah dan jumlah yang gak abis - abis jadi alasan utama. Anak kos friendly banget lah pokoknya. Kuaci juga udah ada beberapa varian. Ada kuaci bunga matahari, biji labu, sama biji semangka. Gue pernahnya makan yang biji bunga matahari sama biji labu. Kalo biji bunga matahari kan yang biasa itu. Yang sering kalian makan sehari - hari. Nah kalo yang biji labu ato sering disebut dengan kuaci putih itu nyarinya agak susah sob. Dan lebih mahal dari yang biji bunga matahari. Gue dulu beli di Lottemart. 26 ribu dapet dikit dan asinnnnn,,,,, beneran deh kalo kalian nyoba pasti kalian tau betapa asinnya kuaci putih.

   Kuaci punya kandungan gizi yang baik, meskipun aku lupa detailnya apa tapi kuaci lebih baik dari kacang tanah lah pokoknya. Jadi kalo kalian mau nyari cemilan sehat ya  kuaci aja sih. Selain itu kuaci juga relatif tidak bikin gemuk, apalagi kalo dibandingin kalian makan cemilan kiloan yang isinya MSG semua. Karena ya,,, gimana mau gemuk makannya aja ribet gitu isi kuacinya kecil. Jadi kalori yang diperlukan buat mbuka kuaci masih lebih besar daripada kalori yang didapat dari kuaci nya. Kayaknya sih,,,,

Segini dulu dah,,,
Pokoknya, hidup kuaci!!!

boyolali dph 3

Senin, 05 Mei 2014

Ini sudah memasuki hari ketiga kami di RSU pandan arang boyolali. sangat menyenangkan. banget.

residennya asik, staffnya baik, dan tempatnya cozy sangat. sejuk dan rindang. berbeda sekali dengan muwardi yang panas dab hectic.

kalo boleh milih sih mending stase anak disini aja.hehehe


menunggu visit dr. Noor Alifah, Sp. A

Koas Anak

Minggu, 04 Mei 2014

Yap, sejatinya saya udah jadi koas anak sejak 6 minggu yang lalu. tapi baru kepikiran buat posting hari ini.
dan ini lagi stase boyol. hohoho.

Pada dasarnya di stase ini cukup asik. Dan saya cukup menimati. Ada banyak juga cerita unik di koas anak ini. Tapi nanti saja saya share.

di boyol ini kamar koasnya paling gedhe. Hampir setahun yang lalu saya kesini kamar koasnya masih bersih. Tapi sekarang udah penub coretan koas2 alay. haha.

kamar koas di boyol

Just My Normal Day. eps 04. Keracunan Bakso

Senin, 09 September 2013

Keracunan Bakso

Jaman sekarang emang lagi populer - populer nya orang jualan bakso yang berukuran besar. atau sering dikenal dengan bakso jumbo.
Nah, didorong oleh rasa penasaran yang begitu membuncah dan gara - gara cuman sempat sarapan bubur, saya mencoba salah satu warung bakso di belakang UNS (kampus saya).

Jadi disitu itu menjual bakso yang kira - kira seukuran bola voli.
Awalnya sih waktu ngeliat display di gerobaknya kayaknya gak gedhe - gedhe amat, jadinya langsung pesen aja deh.
"Pak baksonya satu porsi, yang jumbo ya".
Nah, abang baksonya itu melihat dengan tatapan agak kurang percaya dan mengklarifikasi ulang. "yang jumbo mas ?".
"Iya pak".

Saya ke warung itu sendirian soalnya. Jadi bakso segitu gedhe mau gak mau saya sendiri yang harus menghabiskannya.
Dan nantinya saya akan sedikit menyesali keputusan saya ini. hahaha.


Setelah menunggu beberapa saat,,,,
TADA ,,,,,
baksosnya datang.

dan saya menyesal mengabaikan istilah "teliti sebelum membeli" yang sering diwejangkan oleh ibu saya. Jadi di meja saya, saya mendapatkan semangkok kuah dan sepiring bakso. LITERALLY.
Satu baksonya itu bener - bener seukuran piring makan gitu. ya seukuran bola voli.
Nah karena merujuk pada istilah "nasi sudah menjadi bubur" dan "barang yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan", maka akhirnya saya memakan sepiring bakso dan semangkuk kuahnya.

Dan untuk makan bakso segedhe itu bener - bener butuh perjuangan ternyata. Saya benar - benar merasakan tahap makanan antara "nikmatnya bakso", "kenyang", "eneg gara - gara bakso", "trauma liat bakso", dan "taubat nasuha karena telah khilaf".
Meski akhirnya habis juga sih.

Namun seperti kehidupan manusia yang selalu berputar, perjuangan belum berhenti di situ. Masih ada tahap kedua yang harus dilalui, yaitu,,,,
MEMBAYAR !!!!

Bagian ini agak harap - harap cemas bagi saya. Secara uang di dompet saya hanya 25.000. Melihat ukuran bakso itu saya jadi agak pesimis kalo uangnya cukup. Setelah memantapkan niat dan tidak lupa meminta maaf kepada ibu bapak, akhirnya saya memberanikan diri untuk membayar (daripada diciduk satpol PP gara2 kabur dari warung).

Dan bisa anda tebak harganya?????
10.000? jelas salah
20.000? Salah
25.000? masih salah
30.000? kurang tepat.
Yap! 35.000 saudara - saudara,,,,

Jadi bisa anda bayangkan bakso yang range harga rata - rata 8.000-10.000. Ini harganya 3x lipat harga rata - rata. Dan ini belinya di warung kaki lima yang sangat mengutamakan kuantitas. Ya bisa disimpulkan sendiri lah, porsi ini seharusnya untuk berapa orang.

Saya juga sempat khawatir apakah karena keserakahan saya ini bisa memunculkan suatu diagnosis penyakit baru berupa INTOKSIKASI BAKSO.
belum juga kekhawatiran itu bakso pake formalin ato enggak.
Ya udah lah, pasrah aja.

tapi sejauh ini fine - fine aja sih.

Just My Normal Day. eps 03. Maafkan Saya Ginjal

Jadi salah satu cobaan saya dalam bulan ramadhan ini adalah keharusan untuk tetap ngoas dan jaga selama bulan puasa. Sayapun harus mengurungkan niat untuk program menaikkan berat badan selama bulan puasa ini.

Hari - hari awal puasa terasa cukup berat. Jam 12an sudah mulai ngantuk, ngeleh, ngilu (mengantuk, lapar, dan pusing). Sehingga secara otomatis terjadi penurunan produktivitas karena penurunan aktivitas motorik (bradikinesia).
Meskipun pada hari biasapun yang namanya koas juga selalu "kleleran" kalo ada pasien. Gara - gara kurang asupan ini maka pasien akan tampak lebih Compos Mentis daripada koasnya (Ya, kalo aku sih). Akhirnya untuk mengakalinya saya selalu minum paling enggak 1 liter poca*i s*eat.

Awalnya saya mengira bahwa saya hanya korban iklan, tapi percaya ato tidak, It's Works.

Ya akhirnya saya rutin minum po*ari pada malam hari setelah buka puasa.

Sempet kepikiran sih buat minum RL ato NaCl 0,9% juga. cuman ya,,,,
untungnya cuman kepikiran aja belom sampai ada niat.

Sejauh ini saya fine - fine saja dan merasa lebih baik setelah minum elektrolit - elektrolit tersebut. Namun yang jadi kepikiran adalah gimana nasib ginjal saya.

Meski tidak ada bukti empiris tentang efek minuman elektrolit ke ginjal tapi tetep aja nambahi pekerjaan si ginjal.
Semoga aja si ginjal baik - baik aja dan tidak ngambek.

Dan mumpung di bulan ramadhan ini, saya ingin minta maaf dan mohon kerjasama yang baik kepada kedua partner hidup saya. Semoga sehat selalu dan tetap semangat. Ganbatte!!

Mohon maaf lahir batin ya ginjal,,,,