Tribute For,,,,

Sabtu, 14 Maret 2009

Sebenarnya males nulis,,, tapi buat yang ini benar – benar harus diabadikan deh ceritanya.

10 Maret 2009 Pukul 12.30

Hari itu kami para mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS, sedang mengikuti kuliah pengantar untuk praktikum biokimia. Seperti biasa tempatnya di RK 4 karena kelas A dan kelas B digabung, jadi satu angkatan dalam satu ruang. Dan seperti biasa pula keadaan kelas jadi tidak kondusif. Rasa penat benar benar menghantui para mahasiswa yang sudah merasa lelah dengan tutorial yang menyiksa.

Tetapi dengan semangat dr. A tetap melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Memberi materi hematologi kepada para mahasiswanya yang budiman ini. Beberapa mahasiswa yang penuh dedikasi dan loyalitas tinggi pun menyiapkan berbagai keperluan teknis demi kepentingan bersama. Dan dengan berkat Tuhan Yang Maha Esa kuliah pun dimulai dengan lancar….

Beberapa menit berlalu,,,

Meskipun dr. A menjelaskan dengan penuh semangat 45, tapi dengan kondisi yang tinggal 20 % ( harus disupport ma miz*** nih ) para mahasiswa pun mulai kehilangan konsentrasinya. Dan seperti biasa pula, beberapa impuls di syaraf kami memerintahkan untuk segera beristirahat.

Dan disaat rasa kantuk yang hebat menyerang kami,,,,

Tiba – tiba layar Projectornya naik dengan sendirinya ‼ ( tenang sob,,,, itu baru awalnya ). Dan secara refleks dr. A berkata “ Eh,,,,,”. K sang mahasiswa yang sudah banyak makan asam garamnya teknologi pun langsung berdiri seolah mengerti apa yang harus dilakukannya.


Hmmm,,,, ini nih klimaksnya……

Biar lebih menghayati ceritanya kalian harus membacanya dengan gaya seorang komentator pertandingan olahraga.

Yap, saudara – saudara,,,

Dari sudut kiri depan berdirilah seorang pemain bernomor punggung 19 langsung menuju kedepan,,,,

Dengan gerakan yang sangat lincah, mantap dan tanpa keraguan sedikitpun,,,,

Begitu bebas bergerak tanpa dihalau oleh lawan,,,,

Segera bersiap melakukan Slam Dunk,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Dan,,,,,

Hap, dengan sekali loncatan super, pemain berinisial S ini langsung menarik layar projector‼‼‼

WOW, benar – benar BOMBASTIS‼‼‼‼‼‼‼

Euforia penonton langsung bergemuruh di segala penjuru,,,,,,,,,,,

Gerakan penuh keberanian, Mantap, Lincah, dan tanpa ragu – ragu….

Benar – benar seorang penarik projector dengan penguasaan teknik nomor satu,,,,

Sayang sekali rupanya “man of the match” ini kurang beruntung,,,,

Dan bagaimana pendapat anda bung Gilda?????

“Hmmm,,,, benar – benar gerakan penyelamatan yang amat sangat mengagumkan ‼. Respons yang tinggi diikuti dengan improvisasi yang cerdas membuat lawan tak berkutik. Ditambah lagi dengan gerakan yang teratur dan gemulai bak michael Jordan membuat pemain satu ini tak mungkin terkalahkan…”

WOW,,,,,

Gerakan super gak jelas itu benar – benar seperti suntikan adrenalin dosis tinggi bagi kami. Lebih dari seratus pasang mata yang mulai kehilangan kekuatan untuk membuka langsung terbelalak. Benar – benar sesuatu yang SUPER GAK JELAS. Tapi sumpah, ini gerakan spontanitas paling mengagumkan selama 18 tahun lebih aku hidup. Popularitas S pun langsung meningkat tajam.

Hoho,,,, rasa kantuk yang menyerang RK 4 pun langsung berganti dengan penuh tawa. Euforia mahasiswa sudah tidak mungkin terbendung lagi. Bahkan dr. A pun harus mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mengendalikan diri dari laju Euforia yang begitu hebat. Tapi akhirnya beliau berhasil mengendalikan suasana kelas dan memberikan “Special Award” kepada S atas tindakan penyelamatan yang begitu sensasional.

Dengan menahan tawa dan berusaha mencari motif dibalik tindakan itu, akhirnya para mahasiswa melanjutkan kuliahnya. Benar – benar gerakan yang mengagumkan,,,,
Salut deh buat S**S***U*A

N.B.:
Hingga tulisan ini diturunkan masih belum jelas motif dibalik tindakan penyelamatan tersebut.Tapi beberapa sumber meyakini bahwa ada pihak ketiga yang menjadi dasar atas tindakan tersebut.

Terimakasih, 14 Maret 2009, di kamar kos lantai 2.

CABUT BULU HIDUNG!!!!

Minggu, 08 Maret 2009

Gya.....

Niy cerita bener - bener konyol dan MENYAKITKAN!!!!!!

jadi musibah ini terjadi pada tanggal 5 Maret 2008 kurang lebih pukul 10.45.

Waktu itu saya dan teman2 sedang mengikuti Skill Lab ( Skill Lab adalah kegiatan untuk meningkatkan Mahasiswa FKUNS dalam ketrampilan medis ). Saat itu Skill lab yang kami jalani adalah mengenai "Pemeriksaan Kepala dan leher".

Berhubung karena tutor yang seharusnya mengajari kami tidak datang maka kami pindah ke tempat kelompok 12 ( kami kelompok 11 ). Di situ seperti biasa mahasiswa sedang menggunakan berbagai alat untuk mendukung pemeriksaan. Dan jujur alat2 itu begitu aneh dan saya tidak tau itu untuk apa.

Pertama yang saya lihat adalah sepasang mahasiswi sedang mencoba menggunakan alat yang disebut dengan "corong" (wah namanya gak elit). bentuknya emang seperti corong yang dimasukkan ke dalam rongga telinga untuk memeriksa telinga. dan semuanya berjalan lancar mpe disitu.

Setelah selesau tutor kami ( sebut saja joko ) ingin melanjutkan ke pemeriksaan selanjutnya.  Joko lalu menyuruh saya menjadi probandus dan teman saya ( sebut saja mawar ).

Mawar : "sekarang pemeriksaan apa dok?"

Joko :"Pemeriksaan hidung"

Mawar:"Tapi saya gak tau dok"

Joko:"ya udah coba dulu tar saya bantu"

Setelah itu berhubung kami tidak hanya diajari pemeriksaan menggunakan tangan kosong maka mawar hanya memeriksa dengan tangan. dia mendorong2 hidungkuk dan berusaha melihat dibalik gelapnya lubang hidungku.

Mawar:"udah dok"

Joko:"gitu aja ? sebenarnya memeriksa hidung harus menggunaka spekulum biar bisa enak ngliatnya "

Joko:"Coba (sebut saja Bunga) mempraktekkan cara menggunakan spekulum"

Bunga:"baik dok"

(Spekulum adalah alat semacam tang, pokoknya mirip2 gitu lahbisa melebar dan menutup)

Bunga:"jadi pertama kali jika ingin memeriksa lubang hidung kanan maka pegang spekulum dengan tangan kiri, dan begitu juga sebalikanya. dan tangan satunya memegang senter"

Bunga:"pertama - tama masukkan spekulum dalam keadaan tertutup ke dalam hidung"

Bunga:"lalu buka perlahan - lahan dan lihat keadaan hidung" ( dalam keadaan ini lubang hidugn otomatis akan menjadi lebih lebar)

BUnga:"setelah selesai maka keluarkan spekulum dengan keadaan setengah terbuka agar bulu hidung tidak tercabut" (inget baik - baik kata - kata SETENGAH TERBUKA dan BULU HIDUNG TERCABUT ).

Bunga:"udah gitu dok"

Joko:"bagus makasih bunga. Setelah itu dari kelompok 11 ada yang mau maju??"

akhirnya dengan malu malu tapi mau (sebut saja melati) menyanggupi dan memulai kedzaliman ini.

Joko:"Ya sudah melati coba gunakan spekulum seperti yang telah dijelaskan bunga"

dengan takut - takut melati memasukkan spekulum ke dalam hidungku diserti degup jantungku yang semakin cepat. "Maaf ya gil,,," kata - kata mautnya mencoba menenangkan. Yap, akhirnya spekulum dah masuk ke dalam lubang hidungku dengan selamat. Semua berjalan baik hingga saat ini.

Setelah itu dia membuka spekulumnya. dan melakukan pemeriksaan hidung secara layak.

Dan tiba - tiba tanpa sempat kusadari bergantinya waktu dia menarik spekulum begitu saja dan melupakan pesan - pesan penting.

( OK, biar saya ingatkan kata2 penting "WAKTU MENARIK SPEKULUM JANGAN LUPA POSISI SPEKULUM HARUS SETENGAH TERBUKA AGAR BULU HIDUNG TIDAK TERCABUT!!!!")

dan seperti yang kalian kira,,,

AARGHHHHHHHHH bulu hidungku!!!! Kecabut!!!

rasanya... wow benar benar sensasional.

Sakitnya....

Pufff S***t happens

Intoleransi laktosa

Fuhh......

dah lama baget gak ngeblog niy,,,

iseng - iseng posting ah,,,

OK, mari kita mulai saja.

Cerita ini dimulai ketika H - 2 sebelum ujian BLOK ( Hmm... sedikit menjelaskan. Ujian blok adalah ujian bulanan yang harus dihadapi mahasisw FK UNS ). Saat itu badan saya terasa tidak enak. Terasa capek dan ya pokoknya gitulah. Maklum... begadang gara - gara menggunakan sistem SKS ( Sistem Kebut Semalam ). 

Karena badan terasa tidak enak dan dikhawatirkan kan terjadi sesuatu yang serius jika tidak segera diberi tindakan maka.....

Saya mencoba melakuka improvisasi sendiri. Yaitu membeli susu 1/2 liter dan sebotol madu ( gak tau niy ide gila dari mana ). Ya secara teori sih susu mengnadung banyak protein. Mungkin bisa membantu... ( mungkin....). 

Setelah berhasil mendapatkan susu 1/2 liter dan sebotol madu, tentu saja saya meminumnya. Dalam waktu kurang dari 3 menit saya berhasil menghabiskan 1/2 liter susu. Dan wow, badan langsung terasa segar !!!! akhirnya saya semangat beljar lagi.

1 jam kemudian....

badan terasa gak enak lagi. akhirnya saya mencoba pengobatan lapis kedua yaitu dengan menggunakan madu. setelah meminum 2 sendok makan madu... rasanya manis sih. setelah itu tidur deh....

Tengah malam....

Disiniah bencana dimulai. tiba2 perut terasa kebelet boker. haduh... gak enak banget. kayak masuk angin. dan ya udah deh ke kamar mandi... ( lega...). hmm... ROnde pertama selesai.

Jam 3 malam....

Haduh,,, mulai deh sakit perutnya. Ya gimana lagi.... pasrah dah. ke kamar mandi ( lagi ).

Jam 5 malam,,,

Tidak!!! mimpi buruk ini belum berakhir. menci - menci lagi deh.... (Arghhhh capek ke kamar mandi...).

Finally,,, setelah berbagai perjuangan akhirny sembuh dengna sendirinya.

Jadi... saya cuman mau ngasih pesen.

minum susu terlalu banyak itu tidak baik.

TT