Thinking Outside the Box

Jumat, 23 Juli 2010

Banyak orang berkata, "Jika kamu ingin menjadi manusia jenius, maka berpikirlah dari sudut pandang berbeda". Mungkin bahasa kerennya bisa disebut juga dengan "Thinking Outside the Box". Layaknya orang - orang cerdas yang bisa mendaur ulang sampah jadi barang bermanfaat atau seperti pembuat majalah Playboy yang memanfaatkan pornografi sebagai tambang uang.

Mengenai hal itu, saya jadi ingat dengan kejadian nyata sekitar 4 tahun lalu. Saat masih kelas XII SMA. Berikut aplikasi nyata apa yang disebut dengan "Thinking Outside the BOX".

***********************************************************************************

Waktu itu saya dan beberapa teman OSN ( Olimpiade Sains Nasional ) V tahun 2006 berwisata ke candi borobudur. Sebuah candi besar yang "sempat" masuk 7 kejaiban dunia dalam waktu lama ( sayang banget ya,,,, ). Dan seperti semua tempat wisata lainnya, para penjual cenderamata pasti akan banyak berdatangan mengerubungi anda. Tentu saja dengan menawarkan beberapa barang dagangan (yang tampak) bagus dengan harga yang agak mahal. Pokoknya gak bakal sesuai dengan kantong anak SMA kelas XII yang buat ke game centre aja masih ngutang.

Sudah bukan rahasia, tipikal pedagang di tempat - tempat ini adalah memaksa, sok tau, dan suka nakut - nakutin anak2. Para temen2 OSN yang memang para pelajar itu juga tidak akan luput dari terkaman pedagang pemaksa tersebut. Pedagang yang saya maksud disini adalah para pedangang miniatur candi borobudur yang "katanya" terbuat dari batu asli.

Nah, jika anak - anak pelajar pada normalnya akan bereaksi seperti ini :
P : Penjual
A : Anak - anak

Tipe A ( Tipe anak sopan dan berwelas asih ). Pedagang Win dan Pembeli Lose

P : Dek, beli patungnya dek. Bagus lho buat oleh2. Terbuat dari batu asli, keras dan awet. Pokoknya bagus dek. Coba pegang dulu deh.
A : Ah maaf banget pak, saya tidak bawa uang. Maaf banget ya pak.
P : Ah, masak dek, murah dek cuman 25.000 saja. Lumayan. Masak jauh2 ke sini gak bawa oleh2, bla,,,bla,,,,bla,,,,

Dan bisa ditebak setelah itu si anak kalah debat dan akhirnya mengeluarkan uang saku satu - satunya untuk membeli barang yang dipertanyakan kegunaannya tersebut.

Tipe B ( Tipe anak tidak sopan dan keras ). Pedagang Lose dan Pembeli Win

P : Dek, beli patungnya dek. Bagus lho buat oleh2. Terbuat dari batu asli, keras dan awet. Pokoknya bagus dek. Coba pegang dulu deh.
A : Ah, males Pak. Gak ada duit. Bapak Cerewet banget sih. Mengganggu aja.
P : Wo,,,,,, dasar gak sopan. Gak bisa ngormatin orang tua. Anak siapa sih,,,, ( diucapkan dengan bahasa jawa kasar/ngoko dan diikuti oleh penyebutan berbagai kingdom animalia )

Ok, di satu sisi si anak sukses untuk menolak pedagang lainnya. Tapi di sisi lain. Hal seperti ini sangat merusak perkembangan mentalnya. Jangan ditiru deh pokoknya. Mau jadi apa bangsa kita ????

Hmm,,,,
Dan saya sendiri ?
Mungkin bisa dibilang

Tipe C ( Tipe anak apatis dan penakut). Lose - lose solution
P : Dek, beli patungnya dek. Bagus lho buat oleh2. Terbuat dari batu asli, keras dan awet. Pokoknya bagus dek. Coba pegang dulu deh.
Saya : mm,,,, ( diam )
P : Mumpung murah lho dek. Kalo di toko bisa mahal.
Saya : ……………………….( masih diem )
P : gimana dek ? kok mulai diem ?
Saya : ………………………………..( tetep diem )
P : dek ?
Saya : dup, dup, dup,,,,, ( tiba - tiba lari ke kamar mandi )

Dan,,,, speechless pokoknya. Disini saya menggunakan prinsip "Silent is money". Namanya juga masih anak - anak,,,,, hehe.

Nah, ketiga tipe tersebut di atas merupakan tipe anak sma pada umumnya. Masih takut dan malu2 ato kalo enggak ya malah malu2in. sama sekali bukan tindakan yang cerdas.

Mari kita perkenalkan teknik terbaru dalam menolak tawaran. Teknik yang sangat jenius dan simpel.

Tipe D ( Anak jenius ). Win - Win Solution

P : Dek, beli patungnya dek. Bagus lho buat oleh2. Terbuat dari batu asli, keras dan awet. Pokoknya bagus dek. Murah cuman 25.000 saja. Mirip banget sama aslinya. Ukurannya juga besar.Pas banget lah buat oleh - oleh. Keras dan terbuat dari batu asli lho. BATU ASLI !!!!
Si jenius : ( terdiam 2 - 3 detik )
Si jenius : Maaf pak. Saya sudah kenyang.
P : ( otaknya langsung not responding. Mulai salto ke depan belakang sambil gigit kaki ).

WOW!!!

Jawaban yang sangat tak terduga bukan ?

Membutuhkan logika yang sangat tinggi untuk mengerti arti dari kalimat tersebut.
Itulah mungkin yang disebut dengan "Berpikir di luar Kotak" ( bahkan nyaris gak pake otak ). Benar - benar di luar logika manusia. Tapi sangat efektif.

After all,,,,
It's so Genious.

PS : saya belum nemu FB nya. Tar kalo nemu pasti tak kasih tau orangnya yang mana. Dan ini benar - benar nyata lho. Serius deh.

4 komentar:

Agatha Dinar mengatakan...

kwi IQ ne mesthi >250 ya gil, hahaha *opo yo enek

Annisa Budiastuti mengatakan...

ada2 aja sih.
kayanya ga bakal ada yg jawab kaya gitu.
paling bapakku pernah tu ditawarin makanan di kantor ama temennya. Sate kambing kalo ga salah.

"Pak, kambing Pak?"
"Bukan."
"???"
"Saya manusia, Pak."

dan temannya cuma bisa garuk-garuk.

:p

gilda_ditya mengatakan...

@atha : iyo. dia berada diantara batas genius dan idiot. haha

@icha : hehehehe. (tawa datar). haha. piss cha.
ayahmu berarti jenius cha

Annisa Budiastuti mengatakan...

ayahku tu hobi banget mainin kata2 gtu. jadi sedikit aja tu kata ambigu, bisa diplesetin. :D

Posting Komentar